Powered By Blogger

Minggu, 06 November 2011

pengertian kata


Bentuk kata
Pengertian bentuk kata adalah ujud yang bisa dilihat pada kata itu. Ujud bentuk kata, baik berupa morfem bebas saja maupun berupa morfem yang telah bergabung atau kesatuan morfem.
Berdasarkan bentuknya dan proses pembentukannya, kata dapat dikelompokkan menjadi

1, Kata Tungal dan Kata Dasar
Bentuk mandi, pergi, tulis, baca dan kata semacamnya adalahbentuk yang masih asli, dalam arti belum mendapatkan tambahan imbuan atau belum mengalami perubahan bentuk. Bentuk yang belum mendapatkan tambahan, belum diberi imbuhan atau belum mengalami perubahan bentuk disebut kata tungal. Dengan demikian, bentuk-bentuk itu belum mengalami perubahan atau masih asli.
Jadi kata tungal ialah bentuk kata yang belum mengalami perubahan atau masih asli bentuknya.
Kata mandi, pergi, tulis dan baca disebut kata tungal, bukan kaata dasar. Atau, kata itu tidak bisa disebut kata dasar. Ketidakbisaan disebut kata dasar karena kata-kata itu tidak mendasari kat yang komplek unsurnya.
Contoh perbedaan kata tungal dan kata dasar:
a)      kata tulis disebut kata dasar, karena tidak bisa disebut kata dasar.
b)      Kata menulis dari kata tulis;
1)      kata tungaldisebut kata dasar, karena kata tulis mendasari kata menulis
2)      kata tulis disebut kata tungal, karena ujud kata tulis belum mendapatkan tambahan atau belum diberi imbuhan.
Jadi kata dasar ialah bentuk kata yang mendasri kata yang belu komplek unsurnya.
2). Kata Asal
Berdasarkan bentuk kata, kita akan menjumpai istilah kata asal, kata asal yang dimaksud adalah kata yang merupakan unsure paling kecil dari kata komplek s yang mempunyai minimal dua lapisan pembentukan. Dengan kata lain, kata kompleks bia; diturunkan sampai tingakat paling kecil maka bentuk kata yang paling kecil disebut kata asat.

Contoh: berpakaian
Ber + pakain
Pakain + -an
Pakai
Unsure kata yang laing kecil pada kata kompleks berpakain adalah pakai, maka kata pakai disebut kata asal. Juga, disebut kata tungal (karena kata pakaibelum dilekati imbuhan) dan disebut kata dasar (karena kata pakai mendasari kata pakain)
Jadi, kata asal ialah bentuk kata yang paling kecil hasil penusuran dari suatu bentuk kata yang minimal mempunyai dua lapaisan penurunan.
3)      Kata Berimbuhan atau Kata Kompleks
Kata cubit disebut kata tunggal. Kata mencubit disebut kata berimbuhan. Kata mencubiti disebut juga kata berimbuhan. Baik kata mencubit maupun kata mencubiti berasal dari kata cubit. Atau , dari kata cubit menjadi mencubit dam mencubiti.
Kata mencubit maupun kata mencubiti sudah menagalami perubahan bentuk, kata –kata itu sudah diberi imbuhan atau afiks. Kata yang sudah mengalami perubahan bentuk karena melekatnya imbuhaan disebut kata berimbuhan atau kata kompleks. Juga, disebut kata jadian, kata turunan atau kata bersambungan.
Jadi, kata berimbuhan ialah suatu bentuk kata yang sudah mengalami perubahan bentuk yang disebabkan melekatnya imbuhan.
4)      Kata Ulang
Pembentukan istilah untuk mewakili suatu maksud atau pengertian. Bisa dengan jalan menjamakkan sesuatu, yaitu menjamakkan benda misalnya. Dalam bahasa Indonesia pembentukan istilah untuk mewakili suatu maksud bisa dengan cara mengulang kata yang mengandung pengertian yang dimaksud. Misalnya, untuk mendapatkan pengertian beberapa sepeda (dua atau lebih) dengan mengulang kata sepedah (yang sudah ada) menjadi sepeda-sepeda. Perulangan bentuk dari kata sepeda menjadi kata sepeda-sepeda disebut kata ulang.
Jadi, kata ulang ialah bentuk kata yang mengandung pengertian tertentu (misalnya jamak, meyerupai, bermacam-macam, agak, saling, kelompok atau penekanan) dengan cara mengulang bentuk kata yang sudah ada.
Macam-macam kata ulang atau reduplikasi:
a.       kata ulang murni atau sejati, yaitu kata yang dibentuk dengan mengulang seluruh kata dasar. Contoh;
meja---à meja-meja
anak----à anak-anak
b.      kata ualng sebagian yaitu kata yang dibentuk dengan mengunakan suku kata awal. Contoh:
tanaman-tanaman ---à tatanaman ---à tetanaman
laki-laki----------------à lalaki----------à lelaki
c.       kata ulang bervariasi fonem yaitu kata yang dibentuk dengan mengunakan suku kata awal. Contoh ;
sayur---à sayur-sayur ---à sayur-mayur
gerak---à gerak-gerak---à gerak-gerik
d.      kata ulang berimbuhan yaitu kata yang bentuk dengan mengunakan seluruh kata dan penumbuhan imbuhan. Contoh;
main---à bermain-main
tukar---à tikar-menukar

5)      Kata Majemuk
Untuk mewakili suatu pengertian dapat dengan mengunakan kata yang dibentuk oleh dua kata atau lebih. Pembentukan kata yang dimaksud adalah penggabungan dua kata atau lebih untuk mewakili suatu pengertian. Misalnya :
a.       untuk mewakili pengertian sebuah planet atau sumber tenaga panas yang ujudnya sangat besar adalah matahari. Kata matahari, dibentuk dari kata mata dan hari.
b.      untuk mewakili pengertian jenis angkutan yang ditarik oleh lokomotif adalah kereta api. Kata dibentuk dari kata kereta api dari kata kereta dan api.
c.       Untuk mewakili pengertia tempat untuk menampung orang yang sakit yang memerlukan perawatan yang secara khusus adalah rumah sakit. Kata rumah sakit, dibentuk dari kat rumah dan sakit.
Jadi, kata majemuk adalah bentuk kata yang terdiri dua kata atau lebih yang menimbulkan pengertian atau makna baru.
Macam-macam kata majemuk:
a.       kata majemuk setara atau dwandwa adalah bentuk kata, hasil dari pengabungan dua kata atau lebih yang unsure-unsurnya mempunyai kedudukan sederajat, sejajar atau setara. Kata majemuk setara bersifat kopulatif ekosentris.
Contoh: tua muda, kaki tangan, besar kecil, siang malam.
b.      Kata majemuk tidak setara, bertingkat atau terpurusa adalah bentuk kata hasil dari pengabungan dua kata atu lebih yang unsure-unsurnya berkedudukan tidak sederajat atau tidak setara, tetapi bertingkat. Kata majemuk tidak setara bersifat determinatif – endosentrif.
Contoh: kamar mandi, sapu tangan, rumah sakit.
c.       Kata majemuk unik adalah bentuk kata hasil penggabungan dua kata atau lebih yang salah satu unsure atau salah satu katanya bersifat unik. Keunikan adalah kata itu harus berpasangan dengan kata yang sudah tentu dan kata itu tidak dapat berdiri sendiri.
Contoh: tua renta, muda belia
Penjelasan:
Kata rentang, benderang dan belia merupakan unsure unik. Keunkannya, bahwa kata rentang hanya berpasangan dengan kata tua dan kata rentang tidak dapat berdiri sendiri.
Keunikan kata benderang yaitu hanya berpasangan dengan kaataa terang dan kata benderang tidak dapat berdiri sendiri.
Juga, keunikan kata belia yaitu hanya berpasangan dengan kata muda dan belia tidak dapat berdiri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar