Powered By Blogger

Selasa, 15 November 2011

dasar pengambilan keputusan


1.      Dasar Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat di lakukan atas dasar: (a). perorangan atau (b). kelompok.  Yang pertama bisa di lakukan apa bila mudah memutuskannya dan seluruh alternatif mendukung keputusan tersebut. Keputusan perorangan dapat mendukung peranan populer seorang manajer. Situasi-situasi darurat umumnya di putuskan secara perorangan. Kondisi seperti itu selalu akan timbul, tetapi tidak boleh menilai setiap kondisi sebagai situasi darurat untuk membenarkan pengambilan keputusan secara perorangan.
Pengambilan keputusan secara kelompok kini semakin populer. Mereka yang terkena suatu keputusan kelompok di beri kesempatan untuk berpartisipasi di dalam perumusannya. Di samping itu terbuka kemungkinan memasukkan penilaian dari para ahli dan teknisi yang mempunyai pengetahuan khusus tentang permasalahan yang sedang di hadapi itu ke dalam pertimbangan keputusan. Sumbangan-sumbangan pikiran dari pribadi-pribadi anggota perusahaan tidaklah selalu sama. Ada yang hanya berbicara terlampau banyak, bahkan melebihi permasalahan yang sedang di hadapi. Ada juga yang berpedapat bahwa pekerjaan mengambil keputusan pada dasarnya merupakan tugas yang sangat menjemukan dan bersifat perorangan. Mereka juga beranggapan bahwa di dalam keputusan kelompok pun akhirnya di putuskan oleh seorang saja. Penilaian-penilaian kondisi dapat dilakukan kelompok, tetapi keputusan akhir harus di lakukan oleh satu orang saja[1].
2.      Evaluasi
Berbagai dasar untuk mengadakan evaluasi terhadap alternative-alternatif pilihan. Teknik evaluasinya diawali dari pembuatan perkiranaan yang sederhana sehingga akhirnya memakai analisa-analisa matematis yang rumit. Sebenarnya tidak ada satu dasar pun yang tepat dan berlaku untuk semua kondisi.
Pilihan alternatif banyak ditentukan oleh latar belakang dan pengetahuan seorang menejer. Cara-cara memilih alternative berikut ini merupakan beberapa diantara yang penting.
a.       Analisa marginal. Teknik tersebut membandingkan biaya tambahan dengan pendapatan yang berasal dari tambahan satu atau beberapa unit produksi. Titik maksimum labanya terdapat di dalam volume dimana dilakukan penambahan terakhir dan penetapan tambahannya adalah sama dengan tambahan biayanya.
Setiap volume yang berada dibawah batas tersebut, maka pendapatan marjinal melebihi biaya marjinalnya dan setiap volume yang berada diatas batas tersebut, maka biaya marjinal melebihi pendapatan marjinalnya.
b.      Teori psikologi. Banyak orang mempermasalahkan bahwa keputusan-keputusan para menejer tidak selalu bersifat ekonomis. Keputusan tentang luas ruangan kantor misalnya dipengaruhi oleh nilai-nilai psikologis. Disamping itu ada contoh-contoh yang  didasarkan pada ego pribadi anggota menejemen atau semata-mata karena diputuskan oleh top menejer saja.
c.       Intuisi. Mengambil keputusan yang didasarkan pada naluri, sebenarnya menggunakan “perasaan hati nurani” pihak yang mengambil keputusan tersabut. Mungkin dia memakai indera yang ke enam dan memakai perasaan untuk “melihat ke dalam suatu situasi”. Prosesnya tidak berlangsung secara tidak rasional tanpa suatu pola tertentu. Walaupun demikian, diakui juga bahwa di dalam proses pengambilan keputusan sebenarnya ada unsur-unsur naluri yang mendorong keyakinan ke arah percepatan proses pemutusan.
d.      Pengalaman. Akrab dengan dan memahami permasalahan perlu didukung oleh pengalaman. Pengalaman memberi petunjuk, membedakan dan melihat situasi yang telah lalu, memanfaatkan pengetahuan praktis dan menerima keputusa dari pihak-pihak lain. Ada yang berpendapat bahwa menaruh kepercayaan kepada pengalaman dalam pengambilan keputusan merupakan tindakan yang telah using.
Segala sesuatunya akan berubah; pengambilan keputusan yang sukses di masa lalu belum tentu akan sukses di masa mendatang. Pengalaman perlu dimanfaatkan, akan tetapi tidak perlu terikat.
e.       Mengikuti pemimpinannya. Banyak sekali keputusan mengikuti contoh diambil mengikuti contoh keputusan yang dibuat oleh pemimpinnya. Pada kondisi seperti itu, biasanya sudah ada keputusan-keputusan pokok.
f.       Percobaan. “mencoba alternative sambil melihat hasilnya”, merupakan cara yang agak efektif dalam menentukan arah tujuan yang ingin dicapai. Cara tersebut dilakukan di dalam eksperimen-eksperimen ilmiah dan di dalam merancang atau pengembangkan suatu produk baru atau mencoba sales di pasar-pasar tertentu sebelum memasarkannya secara umum. Melakukan suatu eksperimen relative tinggi biayanya dan di sertai asumsi bahwa kondisi di masa yang akan datang mencontoh kondisi masa lalu.
g.      Analisa. Untuk mencapai suatu keputusan, maka problemanya dapat di pecah menjadi komponen-komponen, setiap komponen di pelajari secara seksama dan di hubungkan dengan komponen-komponen yang lain. Dengan cara tersebut, maka aspek-aspek kritis dalam pengambilan keputusan ditampilkan ke muka sambil mencari hubungan kausalnya, karena aspek-aspek tersebut berpengaruh kepada sasaran-sasaran yang hendak di capai. Dengan pendekatan seperti itu dapat mempersempit fakta yang mungkin penting bagi keputusan yang akan dipilih. Siapakah yang harus mengambil keputusan-keputusan manajerial? Suatu keputusan harus di ambil oleh seseorang yang berada pada tingkat yang paling bawah dari organisasi yang memiliki kemampuan, keinginan dan bisa mendapatkan informasi yang relevan dan yang mampu “menimbang” factor-faktor permasalahan secara bebas. Tidak mudah untuk menentukan orangnya.
v  Keterlibatan Bawahan dalam Pembuatan Keputusan
Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan dapat bersifat resmi misalnya dengan pembuatan kelompok, bisa juga bersifat tidak resmi misalnya dengan meminta gagasan dan saran-saran. Pembuatan keputusan yang didasarkan pada sifat formal lebih efekif karena banyak masukan-masukan pengetahuan yang lainnya. Karakteristik situasi keputusan dan gaya pembuatan keputusan manajemen akan mempengaruhi dan menentukan apakah pembuatan keputusan dilakukan secara kelompok atau tidak.





[1] George R. terry, prinsip-prinsip manajemen, Jakarta, bumi aksara :1993 hal 34-38

Tidak ada komentar:

Posting Komentar