Powered By Blogger

Sabtu, 01 Desember 2012

proses komunikasi pemasaran

A. Proses komunikasi dalam pemasaran Persepektif pemrosotan kognitif menyatakan bahwa mengembangkan strategi pemasaran yang berasil intinya adalah permasalahan komunikasi. Proses dimulai ketiga sumber dari komuniaksi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan dan kemudian mengenkoding pesan tersebut dalam bentuk symbol-simbol yang paling tepat. Kemudian pesan itu ditransmisikan ke sebuah penerimaan melalui berbagai media seperti pertunjukan televise, penewaran via pos, papan tanda, atau majalah. Penerima atau pesan, jika diekspos ke suatu promosi, harus mendekoding atau menerjemah maknanya. Kemudian konsumen dapat mengambil tindakan, yang dapat berupa pergi ke tokoatau melakukan pembelian. Dua tahapan model komunikasi dibutuhkan, demi kebersihan penerapan strategi promosi. Yang pertama terjadi ketika pemasar menciptakan komunikasi promosi untuk mengenkoding suatu makna tertentu. Tahapan penting lainnya adalah pendokodingan yaitu ketika konsumen masuk dan memahami informasi dalam komunikasi promosi dan mengembangkan interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang ditangkap. B. Tujuan dari komunikasi promosi Para peneliti menemukan bahwa ada lima jenis dampak yang dapat diberikan informasi promosi terhadap konsumen. Kelima dampak tersebut dapat diurutkan berdasarkan hirarki dampak yang dibutuhkan sebelum konsumen dapat atau ingin membeli sebuah merek. Dari sudut pandang manajer pemasaran, dampak ini dapat diperlakukan sebagai sebuah urutan tujuan atau tujuan dari komunikasi promosi. 1. Konsumen harus memiliki kebutuhan yang disadari akan suatu kategori produk atau bentuk produk. 2. Konsumen harus sadar akan merek. 3. Konsumen harus memiliki sikap merek yang positif . 4. Konsumen harus memiliki keinginan untuk membeli merek tertentu. 5. Konsumen harus melakukan bernagai macam perilaku untuk membeli merek tertentu . C. Merangsang kebutuhan kategori Sebelum membeli merek-merek tertentu, konsumen harus menyadari adanya kebutuhan atas sebuah kategori produk atau bentuk produk. Hanya konsumen yang telah mengenali relevansi pribadi produk dan telah membentuk keinginan umum untuk membeli merek-merek tertentu di dalam pasar produk tertentu. Ketika konsumen di pasar tujuan telah menyadari adanya kebutuhan kategori, pemasar dapat mengkonsentrasikan strategi pemasar pada tujuan lainnya. Namun demikian, pada suatu saat tertentu, tidak banyak konsumen yang ingin memiliki keinginan umum membeli suatu produk. Pemasar biasanya menggunakan iklan untuk merangsang kebutuhan ketegori pada konsumen-konsumen tambahan, walaupun publisitas dan penjualan personal juga dapat menyakinkan konsumen bahwa suatu ketegori atau bentuk produk memiliki kaitan dengan tujuan atau nilai akhir mereka. Pada intinya, merangsang kebutuhan produk melibatkan penciptaan rantai arti akhir positif di tingkat kategori produk atau bentuk produk. D. Kesadarn merek. Kesadaran merek adalah sebuah tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi. Dengan menciptakan kesadaran merek, pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan kategori muncul, merek tersebut akan diaktifkan dari ingatan untuk kemudian dimasukkan ke dalam pertimbangan pilihan aternatif dalam mengambil keputusan. Berbagai merek strategi promosi penjualan seperti tanda diskon harga yang berwarna-warni dan tanyangan ujung lorong dapat menari minat konsumen pada merek yang dipromosikan. Disamping itu, posisi rak dan penempatan merek dalam took dapat mempengarui kesadarn merek. Akhirnya, tanda nama merek yang mencolok juga mengingkatkan konsumen atas nama merek yang mencolok juga mengingkatkan konsumen atas nama merek tertentu seta kesadarn merek. Tingkat kesadaran merek konsumen yang diperlukan untuk pembelian berbeda-beda tergantung pada bagaimana dan dimana mereka membuat keputusan pembelian untuk kategori atau bnetuk produk tertentu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar