Powered By Blogger

Rabu, 21 November 2012

sumber daya

PENGERTIAN SUMBER DAYA Secara harfiah (etimologis), sumber daya berasal dari dua kata “sumber” dan “daya”. Istilah sumber daya mengandung arti sumber dari suatu daya yang berarti kemampuan atau potensi yang bisa didayagunakan untuk suatu tujuan. Menurut “ Kamus Umum Bahasa Indonesia”, W.J.S Poerwadarminto, menjelaskan bahwa sumber itu artinya mata air, atau perigi, dan atau asal usul. Sedang daya berarti (1) kekuatan atau tenaga, (2) pengaruh, (3) akal, jalan untuk sesuatu dan (4) muslihat. Adapun berdaya mempunyai arti: berkekuatan, ada akal dan berdaya upaya. Jadi, sumber daya adalah asal usul kekuatan atau sumber asal. Secara spesifik, sumber daya adalah segala pemberian ilahi yang harus disyukuri, dinikmati dengan penuh tanggung jawab demi tercapainya pengembangan fitrah manusia secara optimal dengan sepenuhnya memperhatikan kelestarian lingkungan jangka panjang. MACAM-MACAM SUMBER DAYA A. Sumber daya Alami Pada prinsipnya sumber daya alami ini hanya satu , yakni bumi kita ini yang setiap saat menerima sumber daya energy berupa sinar matahari. Sumber daya yang berasal dari sama’ (langit) bisa jadi berupa energy, dimana pada prinsipnya energy hanya ada dua macam yaitu (1) energy yang bersumber dari luar bumi, terutama dari matahari, (2) energy yang bersumber di Bumi sendiri. Pada kenyataannya bahwa bumi kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas. Bisnis justru berlangsung dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas ini dengan tanggung jawab dan kebijaksanaan, demi memenuhi kebutuhan manusia. B. Sumber daya Hayati Sumber daya hayati berarti memanfaatkan sumber-sumber kehidupan selain manusia, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, serta perikanan dan sejenisnya. Al Qur’an telah memberikan justifikasi bahwa lautan ditundukkan oleh Allah demi kepentingan manusia. Ketika memanfaatkan perikanan di laut sudah tentu membutuhkan energy matahari yang bersumber dari angin dan energy lainnya. Karena itu, “ Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit. Kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera (kapal laut/perahu) itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya. Dan Dia telah menundukkan bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya), dan telah menundukan begimu malan dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluan) dari segala apa yang kamu pinta; dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan mengingkari (nikmat Allah).” Manusia sebagai khalifah di Bumi, mempunyai kewajiban untuk melestarikan segala jenis makhluk yang diciptakan Allah. Al-Qur’an memperingatkan dengan keras agar manusia jangan sampai melakukan perusakan dalam menikmati segala Rahmat Ilahi, manusia wajib berperan sebagai Khalifahtullah dibumi, yang berarti segala kepentingan makhluk Allah di Bumi. C. Sumber Daya Insani Selain sumber daya alami dan hayati, sember daya insane merupakan faktor terpenting dalam aktivitas kehidupan, terutama aktivitas kegiatan ekonomi. maju- mundurnya suatu bangsa, biasanya ditentukan oleh tingkat sumber daya manusianya. Sehingga sumber daya insane (manusia) merupakan faktor dominan dalam pemanfaatan dua sumber daya tersebut. Menurut Syafi’I Antonio sumber daya manusia yang optimal memerlukan dua jenis kualitas, (1) professional Quality, (2) moral quality, yang mengacu pada kualitas kemapuan dan efisiensi kerja. Professional quality itu adalah kemampuan ahli dari sumber daya manusia itu sendiri, sedangkan yang dimaksud moral quality adalah meliputi kedisiplinan dan moral yang dipunyai oleh sumber daya manusia tersebut. Menurut Bambang Tri Cahyono, masalah Sumber daya manusia menjadi penting disebabkan karena: 1. Merupakan salah satu faktor produksi disamping modal, sumber daya alam dan teknologi. 2. Efektivitas sumber daya manusia menetukan efektivitas faktor produksi lainnya. 3. Berciri sangat heterogen baik karena pembawaan kepribadian, maupun latar belakang pendidikan dan kultur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar