A. PEMBELAJARAN
Nelson dan Quick
mendefinisikan belajar sebagai proses yang menghasilkan perubahan pengetahuan
atau yang bersifat relative permanen yang bersumberkan dari pengalaman.
Hawkins.et al memandang bahwa belajar adalah suatu perubahan yang berlangsung
dalam organisasi maupun isi ingatan jangka panjang atau perilaku. Dari dua
definisi tersebut bahwa belajar telah berlangsung pada konsumen kalau konsumen
mengalami perubahan pengetahuan, dan tidak tahu menjadi tahu atau dari tidak
membeli menjadi membeli suatu produk setelah menerima suatu informasi atau
sebaliknya.
Empat faktor
penting yang mendukung keberhasilan belajar:
1. Motivasi
merupakan
kondisi penting yang harus ada pada individu yang belajar. Motivasi inilah
mendorong individu untuk berusaha dan bertindak. Dalam motivasi ini konsumen
akan segera bentindak untuk mencari pengetahuan tentang kebutuhan yang akan
dicapai, kebutuhan yang ingin dicapai oleh pihak counter adalah kebutuhan yang
belum diketahui oleh konsumen maka dari itu konsumen termotivasi terhadap kebutuhannya.
2. Isyarat
(tanda-tanda)
merupakan
rangsangan yang memungkinkan individu lebih terarah dalam mengarahkan
perilakunya pada motif. Pada isyarat ini pihak konsumen akan mencari informasi
yang akan dibutuhkan, misalkan bertanya kepada temen atau langsung bertanya
kepada pihak counter. Dengan cara Tanya atau langsung mencari informasi adalah
cara yang tepat agar konsumen mengetahui counter yang mana yang memenuhi
kebutuhannya.
Seperti
halnya dengan pengertian yang kita teleti sebanyak 30 responden terdiri 14
responden yang mencari informasi kepada teman sedangkan 16 responden mengetahu dengan cara mencari
informasi langsung kepada pihak counter.
3. Respon
reaksi
individu terhadap isyarat. Respon yang terjadi sebagai hasil dari proses
belajar tidak harus berupa perilaku yang dapat diamati (tampak), tetapi juga
yang tidak tampak.
Setelah
konsumen mendapat informasi yang dibutuhakan, konsumen akan merespon, apakah
responnya dengan langsung ke pihak counter atau hanya sekedar respon saja tidak
melakukan tindakan.
4. Pengukuhan
segala
sesuatu yang diberikan kepada individu yang belajar intuk memperkokoh respon
yang sudah terbentuk. Setelah konsumen merespon dengan pikirannya sendiri,
konsumen akan melakukan tindakan yang
dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Misalkan apabila konsumen akan
melakukan service maka, konsumen akan melakukan tindakan terutama pergi ke
konetr yang melayani service HP, seprti contohnya KA Cell, dimana counter
tersebut hanya melayani service Hp saja, KA Cell tidak bisa melayani selain
service misalkan saja jual beli pulsa atau pun yang lainnya. Konsumen akan
melakukan tindakan kea rah KA cell karena sudah tentu KA cell lah yang hanya
melakukan service HP.
B. SIKAP
Sikap (attitudes) konsumen adalah faktor penting
yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan
konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behaviur)[1]
Teori tiga komponen sikap yaitu :
1. Komponen
Kognitif
Komponen kognitif
berkenaan dengan hal-hal yang diketahui individu atau pengalaman individu baik
yang sifatnya langsung atau tidak langsung dengan obyek sikap.
2. Komponen
Afektif
Komponen afektif
berkenaan dengan perasaan dan emosi konsumen mengenai obyek sikap, bisa beragam
ekspresinya mulai sangat tidak suka sampai sangat suka.
3. Komponen
Konatif
Komponen konatif berkenaan dengan
predisposisi atau kecenderungan individu untuk melakukan suatu tindakan dengan
obyek sikap, jadi komponen konatif ini baru sebatas keinginan belum tindakan
nyata.
Jika counter yang jadi
obyek penelitian dalam analisis prilaku konsumen, maka komponen kognitif yang
perlu ditanyakan ialah tentang pengetahuan para konsumen terhadap obyek
(counter) yang dituju, entah itu pengetahuan konsumen terhadap obyek dari
keluarga, teman, dan pengalamannya konsumen itu sendiri.
Komponen afektif dalam
obyek counter yaitu kelanjutan dari komponen kognitif yaitu perasaan yang
menyelimuti konsumen terhadap obyek. Untuk mengetahui komponen afektif kita
harus menganalisis perasaan konsumen terhadap counter tersebut apakah puas jika
membeli sesuatu di counter itu. Bisa juga pada masalah pelayanan di conter
tersebut berpengaruh pada kepuasan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar